Evaluation of Growth Performance, Feed Conversion Ratio, Feed Efficiency, and Survival Rate of Seurukan Fish (Ostechilus jeruk) Given Organic Calcium Supplementation

Authors

  • Siti Halimah Author
  • Afrizal Hendri Author
  • Dini Islama Author
  • Yusran Ibrahim Author

Keywords:

mineral kalsium, Osteochillus jeruk, performa, suplementasi

Abstract

 

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui evaluasi performa pertumbuhan, rasio konversi pakan, efisiensi pakan, dan kelangsungan hidup ikan seurukan (Osteochilus jeruk) yang diberikan suplementasi mineral kalsium (Ca) organik. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan penelitian yang diterapkan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimana terdapat 4 perlakuan dan 3 ulangan. Benih ikan seurukan yang digunakan berukuran panjang sekitar 6,25±0,07 cm/ekor dan berat 2,54±0,36 g/ekor. Perlakuan yang diberikan yaitu suplementasi mineral Ca dalam pakan dengan dosis P0 (kontrol), P1 (1,5%), P2 (2%), dan P3 (2,5%). Wadah penelitian yang digunakan adalah toples plastik dengan volume 25 liter air sebanyak 12 unit yang dilengkapi dengan aerasi. Jumlah padat tebar benih ialah 1 ekor/liter dengan volume air masing-masing wadah perlakuan 10 liter. Hasil Evaluasi suplementasi mineral Ca organik dalam pakan buatan dengan dosis yang berbeda memperlihatkan adanya perubahan terhadap performa pertumbuhan, rasio konversi pakan, efisiensi pakan, dan kelangsungan benih ikan seurukan. Namun secara statistik terlihat bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata (P>0,05). Evaluasi terhadap parameter pertumbuhan panjang mutlak (cm) pada benih ikan seurukan, didapatkan nilai rata-rata yang terbaik pada perlakuan P1 (1,5% mineral Ca) yaitu sebesar 1,3 cm, sedangkan kontrol 1,18 cm. Nilai rasio konversi pakan terbaik pada perlakuan P1 (1,5% mineral Ca) yaitu 2,24 jika dibandingkan dengan P2 dan P3. Nilai efisiensi pakan yang terbaik pada perlakuan P1 (1,5% mineral Ca) sebesar 44,83% jika dibandingkan dengan P2 dan P3. Nilai rata-rata kelangsungan hidup pada semua perlakuan sangat baik yaitu 80 – 100%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 56 hari terhadap benih ikan seurukan, maka dapat disimpulkan bahwa suplementasi Ca organik dalam pakan buatan memberikan dampak positif terdapat performa pertumbuhan panjang mutlak, rasio konversi pakan, dan efisiensi pakan. Nilai performa yang terbaik terdapat pada perlakuan P1 (1,5% mineral Ca).

References

Afrianto, E., Liviawaty, E. (2005). Pakan Ikan. Yogyakarta: Kanasius.

Alfieri, A., D’Angelo, S., & Mazzeo, F. (2023). Role of Nutritional Supplements in Sport, Exercise and Health. Nutrients, 15(20), 4429.

Asmaini, A., Handayani, L., & Nurhayati, N. (2020). Penambahan nano CaO limbah cangkang kijing (Pilsbryocncha exilis) pada media bersalinitas untuk pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 7(1), 1-7.

Azhari, A., Muchlisin, Z.A., & Dewiyanti, I. (2017). Pengaruh padat penebaran terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan seurukan (Osteochilus vittatus). (Doctoral dissertation, Syiah Kuala University).

Effendie, M.I. (1997). Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Farag, M.A., Abib, B., Qin, Z., Ze, X., & Ali, S.E. (2023). Dietary macrominerals: Updated review of their role and orchestration in human nutrition throughout the life cycle with sex differences. Current Research in Food Science, 6, 100450.

Haetami, K., S. Satrawibawa. (2005). Evaluasi kecernaan tepung azola dalam ransum ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum, CUVIER 1818). Jurnal Bionatura, 7(3): 225-233.

Hasibuan, M.B.A.F., Samuki, K., Hendri, A., Saputra, F., Syahril, A., & Irhami, S. (2023). Efektifitas Penambahan Probiotik L. casei x S. cerevisiae (EM4) Pada Media Pemeliharaan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Seurukan (Osteochilus jeruk). Jurnal Akuakultura Universitas Teuku Umar, 7(2), 42-47.

Hossain, M.A., & Yoshimatsu, T. (2014). Dietary calcium requirement in fishes. Aquaculture nutrition, 20(1), 1-11.

Ibrahim, Y., Saputra, F., Yusnita, D., & Karim, A. (2020). Evaluasi pertumbuhan dan perkembangan gonad ikan seurukan Osteochilus sp yang diberi pakan tepung kunyit. Jurnal Akuakultura Universitas Teuku Umar, 2(2).

Islama, D., Nirmala, K., & Widiyati, A. (2014). Peningkatan pertumbuhan benih ikan tengadak, Barbonymus schwanenfeldii (Bleeker 1853) melalui pengaturan salinitas dan kalsium. Jurnal Iktiologi Indonesia, 14(2), 135-143.

Jobling M, Gomes E, Diaz J. (2002). Feed types manufacturer and ingredient. In: Houlihan D, Boujard T, Jobling M (ed.). Food intake in fish. Blackwell Science, Oxford. pp. 3139.

Kousoulaki, K., Fjelldal, P.G., Aksnes, A. & Albrektsen, S. (2010). Growth and tissue mineralisation of Atlantic cod (Gadus Morhua) fed soluble P and Ca salts in the diet. Aquaculture, 309, 181–192.

Lall, S.P., & Kaushik, S.J. (2021). Nutrition and metabolism of minerals in fish. Animals, 11(09), 2711.

Mahary, A. (2017). Pemanfaatan tepung cangkang kerang darah (Anadara granosa) sebagai sumber kalsium pada pakan ikan lele (Clarias batrachus sp). Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 4(2), 63-67.

Mayana, M., Muchlisin, Z.A., & Dewiyanti, I. (2016). Pemanfaatan ekstrak bawang merah (Allium cepa) dalam pakan sebagai sumber prebiotik untuk benih ikan seurukan (Osteochilus vittatus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(1), 25-34.

NRC (National Research Council). (2011). Nutrient Requirements of Fish and Shrimp. The National Academies Press, Washington, D.C.

Simanjuntak, A.P., Pramana, R., & Nusyirwan, D. (2013). Pengontrolan suhu air pada kolam pendederan dan pembenihan ikan nila berbasis Arduino. Jurnal Sustainable, 4(1), 8.

Song, J.Y., Zhang, C.X., Wang, L., Song, K., Hu, S.C., & Zhang, L. (2017). Effects of dietary calcium levels on growth and tissue mineralization in J apanese seabass, L ateolabrax japonicus. Aquaculture nutrition, 23(3), 637-648.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susanti, D. (2004). Pengaruh Penambahan Berbagai pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Gift [Skrpsi]. Universitas Diponegoro, 19 hlm.

Susanto, H. (2001). Budidaya ikan di pekarangan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Viguet-Carrin, S., Hoppler, M., Membrez Scalfo, F., Vuichoud, J., Vigo, M., Offord, E.A. & Ammann, P. (2014) Peak bone strength is influenced by calcium intake in growing rats. Bone, 68,85–91.

Wicaksono, P. (2005). Pengaruh Padat Tebar Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nilem Osteochilus hasselti C.V. yang dipelihara dalam Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata dengan Pakan Perifiton (Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor).

Wijayanti G.E., Soeminto, Simanjuntak, S.B.I., Susatyp P., dan Pulungsari A.E. (1995). Studi Pendahuluan untuk peningkatan mutu benih ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) melalui seleksi induk dan penetasan dalam akuarium. (Laporan Penelitian, Fakultas Biologi Unsoed).

Zulfahmi, I., Rahmi, Y., Sardi, A., Mahyana, M., Akmal, Y., Rumondang, R., & Paujiah, E. (2021). Biometric condition of seurukan fish (Osteochillus vittatus Valenciennes, 1842) exposed to mercury in Krueng Sabee River Aceh Jaya Indonesia. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology, 7(1), 67-83.

Downloads

Published

2024-07-31

Issue

Section

Articles