Environmental Parameters of Mangrove Forest for Mangrove Crab Cultivation Using Silvofishery Pattern in Kun-Kun Village, Mandailing Natal Regency
Keywords:
Silvofishery, Kesuaian Lahan, Kepiting Bakau, MangroveAbstract
Desa Kun-Kun di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal memiliki ekosistem hutan mangrove yang luas dan berpotensi tinggi untuk budidaya kepiting bakau (Scylla serrata). Ekosistem mangrove ini penting karena menyediakan habitat alami yang mendukung kehidupan kepiting bakau, yang sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter lingkungan hutan mangrove untuk kesesuaian lahan budidaya kepiting bakau di Desa Kun-Kun kabupaten Mandailing Natal. Terdapat 3 stasiun yang menjadi lokasi penelitian, Stasiun 1 yaitu Ekosistem hutan mangrove yang berlokasi dekat dengan muara sungai, Stasiun 2 yaitu berlokasi dekat dengan tambak kepiting bakau dan Stasiun 3 yaitu berlokasi dekat dengan pantai dan laguna. Pengukuran sampel parameter dilakukan secara in-situ dan ex-situ dan dilanjutakn dengan pengukuran menggunakan matrik kesesuaian lahan budidaya kepiting bakau (Silvofishery). Hasil penelitian menujukkan bahwa Ekosistem mangrove pada kawasan sungai (stasiun 1) sangat sesuai untuk dijadikan kawasan budidaya kepiting bakau dengan pola silvofishery dengan nilai kesesuaian 89% sedangkan pada ekosistem mangrove pada kawasan mangrove yang sudah dijadikan tambak kepiting bakau (stasiun 2) memiliki nilai lebih rendah yaitu 75% tergolong dalam kategori cukup sesuai. Pada ekosistem mangrove kawasan pantai dan laguna (stasiun 3) memiliki nilai keseuaian paling rendah dari ketiga stasiun yaitu 48% termasuk dalam ketegori hampir sesuai dan tidak cocok untuk dijadikan kawasan budidaya kepiting bakau dengan pola silvofishery.
References
Agus, M. (2008). Analisis carryng capacity tambak pada sentra budidaya kepiting bakau (scylla sp) di kabupaten pemalang–jawa tengah (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Alongi, D. M. (2008). Mangrove forests: Resilience, protection from tsunamis, and responses to global climate change. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 76(1), 1-13.
Alongi, D.M. (2002). Present state and future of the world's mangrove forests. Environmental Conservation, 29(3), 331-349.
Arfan, A., Muin, M. A., Hasriyanti, H., & Yusuf, M. (2023). Silvofishery Ecopreneurship-Strategi Untuk Pengembangan Ekosistem Mangrove Sebagai Kawasan Budi Daya Berkelanjutan. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 13(1), 79-87.
Ariadi, H., Fahrurrozi, A., & Al Ramadhani, F. M. (2024). Pelaksanaan Program Kelas Budidaya Silvofishery Bagi Kelompok Pembudidaya Ikan di Kelurahan Degayu Kota Pekalongan. Journal of Community Development, 4(3), 229-236.
Arief, H. (2017). Analisis Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Kepiting Bakau di Wilayah Pesisir Mangrove. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 9(2), 113-122.
Dahdouh-Guebas, F., Jayatissa, L.P., Di Nitto, D., Bosire, J.O., Lo Seen, D., & Koedam, N. (2005). How effective were mangroves as a defence against the recent tsunami. Current Biology, 15(12), R443-R447.
Fauzi, M., Budijono, B., Prianto, E., Hendrizal, A., & Adriman, A. (2024). Edukasi Pengembangan Usaha Silvofishery dalam Kelola Ekosistem Mangrove Pada Masyarakat Desa Putri Sembilan Rupat Utara. In Unri Conference Series: Community Engagement (Vol. 6, pp. 504-512).
Galvanis, W. J., Anwar, K., & Suhermanto, A. (2024). Strategi Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan Berbasis Sosial Ekonomi di Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development, 7(1), 533-544.
Iromo, H., Rachmawani, D., Jabarsyah, A., & Hidayat, N. (2021). Pemanfaatan Tambak Tradisional untuk Budi Daya Kepiting Bakau. Syiah Kuala University Press.
Islam, M.S., Kadir, M.N., Hossain, M.M., & Rahman, M.M. (2017). Effects of water temperature on the growth and survival of mud crab (Scylla serrata) juveniles in the coastal areas of Bangladesh. Aquaculture Research, 48(4), 2140-2150.
Isman, H., Rupiwardani, I., & Sari, D. (2022). Gambaran pencemaran limbah cair industri tambak udang terhadap kualitas air laut di pesisir Pantai Lombeng. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(5), 3531-3541.
Kamal, E., Yeka, A., Berlian, E., Sarianto, D (2023). Analysis of water quality in the coastal area of Padang Pariaman Regency, West Sumatra, Indonesia. AACL Bioflux
Kristensen, E., Bouillon, S., Dittmar, T., & Marchand, C. (2008). Organic carbon dynamics in mangrove ecosystems: A review. Aquatic Botany, 89(2), 201-219.
Kristensen, E., et al. (2008). Biogeochemistry of Marine Systems. Oxford University Press.
Larosa, R., Hendrarto, B., & Nitisupardjo, M. (2013). Identifikasi sumberdaya kepiting bakau (scylla Sp.) yang didaratkan di TPI Kabupaten Tapanuli Tengah. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 2(3), 180-189.
Macintosh, D.J., Ashton, E.C., & Havanon, S. (2002). Mangrove rehabilitation and intertidal biodiversity: A study in the Ranong Mangrove Ecosystem, Thailand. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 55(3), 331-345.
Marpaung, S. S. M., Yunasfi, Y., & Basyuni, M. (2022). Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 8949-8960.
Marsoedi, & Fikri, A. (2015). Pengaruh Tekstur Substrat terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Kepiting Bakau (Scylla serrata). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(1), 54-63.
Muhammad, A. P. P. (2023). Efektivitas Fitoremediasi Dari Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Pada Limbah Tambak Udang (Vannamei) di Hutan Mangrove Petengoran Secara Ex-Situ (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Primavera, J. H., et al. (2000). Mangrove Reforestation for Coastal Protection, Biodiversity Conservation, and Fisheries Enhancement. In Mangrove Ecosystems for Sustainable Development. FAO Fisheries Technical Paper.
Primavera, J.H. (2005). Mangroves, Fishponds, and the Quest for Sustainability. Science, 310(5745), 57-59.
Primavera, J.H., Altamirano, J.P., Lebata-Ramos, M.J.H., & Walton, M.E. (2000). Mangroves and shrimps: A review on ecology, management, and conservation. Aquaculture Research, 31(4), 637-659.
Rönnback, P., Troell, M., Kautsky, N., & Primavera, J.H. (2002). Ecological sustainability criteria for mangrove-fishpond aquaculture systems in the Philippines. Ecological Economics, 35(1), 111-123.
Samocha, T.M., Davis, D.A., Saoud, I.P., & Boyd, C.E. (2007). Use of research-based best management practices (BMPs) in an intensive shrimp farming operation: A case study. Aquacultural Engineering, 36(3), 233-242.
Taena, W., Binsasi, Y., Pakaenoni, G., & Klau, A. D. (2025). Pengembangan Silvofishery Sebagai Alternatif Pelestarian Mangrove dan Peningkatan Ekonomi Petani Tambak. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 6(2), 3146-3155..
Wijaya, N. I., & Yulianda, F. (2010). Biologi populasi kepiting bakau (Scylla serrata F.) di habitat mangrove taman nasional kutai kabupaten kutai timur oleh. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 36(3), 443-461.
Wijaya, N. I., & Yulianda, F. (2017). Model pengelolaan kepiting bakau untuk kelestarian habitat mangrove di Taman Nasional Kutai Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Manusia & Lingkungan, 24(2), 55-65.
Wulandari, C. (2023). Potensi Ekosistem Mangrove untuk Mewujudkan Kawasan Pesisir Berkelanjutan di Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna, 1(2), 81-92.
Yatno, T. Y., Febriandi, F., Putra, A., & Kamal, E. (2019). Identification of Physical Characteristics and the Change of Mangrove Region in Coastal Southern Part of Padang City, West Sumatra-Indonesia. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education, 3(1), 87-93.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.